Tuesday, November 08, 2005

malam pagi

Pagi nan gelap. Fajar belum menyingsing, seolah malam masih jadi penguasa angkasa. Di mana gerangan air mata? Ternyata sudah kutenggak dua cawan tanpa kawan. Aku telah melupa harapan sekaligus keinginan. Terlalu banyak penjelasan tapi hanya kehampaan dan hujatan yang tampil di depan. Aku hanya bisa mengamati. Enggan bersekutu dengan kehendak. Mungkin karena itu malam terlalu panjang hari ini. Dan mungkin aku memang tak akan mampu menemukan sang bahagia sejak pagi ini. Semua yang pernah ada bagiku, hanyalah semata kasihan...
Mengapa harus kulalui hari ini?

No comments: