Friday, October 17, 2008

Mulai dari Met Lebaran...

Pertama, aku ingin menyampaikan Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi saudara-saudariku serta teman-teman sekalian yang merayakannya. Semoga segala pikiran dan perbuatan yang semakin baik lagi akan kian kuat hadirnya dalam kehidupan kita di masa depan.

Banyak hal yang terjadi yang menyebabkan posting ini baru bisa di publikasikan. Mulai dari kesibukan selama periode libur lebaran hingga kesibukan yang sudah menunggu pasca libur lebaran. Aku akan coba menyampaikan risalahnya sebagai berikut:

Libur Lebaran dan Mudik
Libur Lebaran tahun ini aku tidak berpartisipasi sebagai pemudik. Biasanya, seperti yang sudah biasa aku dan istrinda lakukan di tahun-tahun sebelumnya, kami mudik ke tanah kelahiran istrindaku di Madiun. Namun, tahun ini kami memutuskan tidak melakukannya karena berbagai alasan. Jadi, kami hanya bisa menikmati pengalaman mudik lewat televisi.

Meski demikian, kami cukup menikmati suasana lengang di Jakarta. Terutama istrindaku, tahun ini merupakan kali pertama ia merasakan suasana libur Lebaran di Jakarta dan tampaknya hal tersebut sangat membahagiakan bagi dia ketika kami berjalan-jalan atau berkunjung ke keluarga-keluarga kami di Jakarta dan sekitarnya; Jakarta terasa begitu nyaman dan indah karena kurangnya kemacetan, rendahnya polusi, dan terasa jauh lebih tertibnya para pengguna jalan raya. Andaikan Jakarta bisa seperti saat libur Lebaran setiap harinya... minimal tertibnya saja, tidak perlu macetnya berkurang drastis... Mimpi kali yeee...

Airborne Disease
Memasuki Lebaran hari ke-2, datanglah saat-saat yang tidak membahagiakan. Selama dua hari berturut-turut, aku mengalami demam yang cukup tinggi diikuti oleh beberapa gejala nyeri dan pembengkakan di beberapa bagian tubuh. Di akhir pekan, akhirnya aku menuruti saran istrinda untuk memeriksakan diri ke dokter. Setelah tes darah dan urin ternyata didapati aku mengalami infeksi bakteri yang cukup serius sehingga harus menelan sejumlah obat.

Namun, persoalannya tidak berhenti hingga disitu. Ternyata gejala penyakit yang kualami seperti melakukan gerilya dalam perlawanannya. Setelah demamku teratasi dan nyeri di salah satu bagian tubuhku berkurang, timbul gejala lain yang semuanya berujung pada infeksi di mulut dan tenggorokan. Dokter ke sekian yang kukunjungi menyebut penyakit yang kualami sebagai "airborne disease", karena besar kemungkinan aku terinfeksi bakteri ini lewat udara saat aku sedang dalam kondisi fisik yang relatif lemah. Yah, apa pun penyebabnya, hingga posting ini terbit aku masih menyimpan gejala batuk-batuk dan gatal di tenggorokan setelah sebelumnya terjadi sariawan di hampir seluruh bagian mulut. Kesimpulan yang kudapat dari pengalaman ini adalah jangan sekali-sekali meremehkan kondisi tubuh kita sendiri. Jagalah sebisa mungkin.

TOEFL dan GRE
Pasca liburan dan setelah hari kerja telah tiba, ada dua peristiwa yang penting yang harus aku lewati dengan kondisi yang belum sempurna. Peristiwa tersebut yaitu TOEFL test dan GRE test. Kedua tes tersebut harus aku jalani sebagai prasyarat untuk memenuhi kesempatan emas di masa depan. Belumlah patut kuuraikan detilnya di sini, karena belum pasti. Tapi, yang pasti TOEFL dan GRE test yang baru saja kujalani hasilnya tidaklah memuaskan. Terutama GRE yang baru pertama kali kulakukan cukup membuatku panik dan panik. Yah, biar bagaimana pun, sudah aku hadapi dan aku sekarang sedang mempersiapkan diri untuk mengambil test ulang agar hasilnya bisa lebih baik lagi. So help me God!

Ok, sementara itu dulu risalah beberapa minggu lalu. Sebenarnya ada beberapa hal yang juga ingin kukomentari tapi sudah banyak yang membahas. Mulai dari Paul Krugman yang memperoleh Hadiah Nobel dibidang Ekonomi, krisis ekonomi global, hingga fenomena musim hujan yang mulai datang namun sudahkah Jakarta siap menghadapi ritual banjir? Mudah-mudahan, aku bisa segera menulis lagi.

1 comment:

Berly said...

good luck with the test and keep writing bro